Cheese burger buruk untuk Anda. French fries buruk untuk Anda. Double chees burritos buruk untuk Anda. Ternyata menurut penelitian terbaru, kertas pembungkusnya tak kalah buruk bagi Anda.
Penelitian baru dari Universitas Toronto melaporkan bahwa zat kimia perfluoroalkyls terdapat pada kertas pembungkus fast food. Zat ini berfungsi menahan kandungan lemak, minyak, dan air pada fast food agar tidak mengenai tangan Anda.
Parahnya, zat ini biasanya digunakan pula untuk lapisan Teflon, karpet tahan noda, dan pernis (berbagai benda yang difungsikan untuk menahan lemak dan cairan lainnya).
Jangan mengira saluran pencernaan Anda tidak sempat menelan zat kimia dengan alasan burger yang terbungkus di dalamnya hanya beberapa menit. Tingginya kadar bahan kimia ini lumer ke dalam fast food yang Anda makan, kemudian masuk ke aliran darah.
Para pembuat undang-undang di Amerika Serikat berkaitan dengan bahan kimia yang juga dikenal sebagai PFCA ini sempat menyanggah fakta tersebut lewat tiga asumsi. Scott Mabury, peneliti utama studi tersebut, menjelaskan bahwa bahan kimia bisa berpindah dari kertas ke makanan.
"Bahwa bahan kimia tidak akan pindah dari kertas ke makanan, bahan kimia tidak akan diterima oleh tubuh, dan tubuh tidak akan memprosesnya. Mereka salah beranggapan,"
Zat kimia dalam pembungkus telah terbukti mengganggu sistem endokrin dan dapat berpengaruh negatif terhadap hormon seks. Itulah sebabnya mengapa industri kimia mulai mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia tersebut.
Memang, makan satu burger sekali-sekali tidak cukup untuk membuat seseorang sakit. Namun, ketika Anda makan satu porsi atau lebih fast food setiap hari, ini tentu akan menjadi masalah.
Fakta tersebut merupakan informasi yang cukup baik tentang bagaimana Anda harus mengurangi junk food dan mulai menerapkan pola makan bersih, bergizi, dan seimbang. Jadi, apakah informasi ini menghalangi Anda dari makan di restoran cepat saji?
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih Atas Komentar Anda tentang Bacaan Ini
Jangan Lupa Kembali Berkunjung ke situs Kami