Wednesday, March 2, 2011

Tanning Berbahaya Bagi Perempuan di Bawah 18 Tahun



Jika kulit Anda cenderung pucat dan ingin lebih cokelat, tanning bisa menjadi solusi jitunya. Tapi kalau Anda berusia di bawah 18 tahun, treatment yang satu ini tidak bisa dilakukan. Kok bisa?

Skin tanning adalah suatu proses penggelapan kulit. Tapi, ada beberapa proses tanning yang dapat membahayakan kulit bahkan menimbulkan penyakit. Jadi jangan buru-buru bilang ingin melakukan tanning! Pasalnya, dokter di Amerika Serikat telah memberikan larangan bagi remaja berusia di bawah 18 tahun melakukan tanning di salon mana pun dalam upaya untuk memperlambat tingkat spiral dari jaringan kanker kulit.

American Academy of Pediatrics menyerukan bangsa lokal, negara bagian, dan pemerintah federal untuk meloloskan peraturan larangan melakukan tanning bagi kaum remaja berusia muda. Serta untuk menyerukan kampanye peringatan kepada anak-anak, remaja, dan orangtua dari bahaya radiasi buatan yang dipancarkan dari media yang disebut photosensitizer.

Desakan ini muncul di belakang survei nasional yang menunjukkan, bahwa satu dari 10 anak berusia antara 11 sampai 18 tahun dilaporkan telah menggunakan sun-lamp dalam 12 bulan terakhir, mayoritas dari mereka adalah para gadis. Meskipun penggunaan perangkat tersebut dikaitkan dengan peningkatan penyakit melanoma dan kanker kulit lainnya. Demikian yang dinukil okezone dari Daily Mail, Selasa (1/3/2011).

Seperti diketahui, tanning yang paling mudah dan sering dilakukan yaitu dengan cara berjemur di bawah sinar matahari. Tapi, Ultra Violet (UV) pada sinar matahari itu berbahaya. Karena bisa bikin kulit terkelupas, bernoda, bahkan bisa menyebabkan kanker.

Selain itu, ada juga cara tanning yang lebih cepat, yaitu dengan penyinaran menggunakan media yang disebut sebagai photosensitizer. Kalau media ini terkena sinar UV, maka pigmen melanin akan terbentuk. Semakin besar ukuran pigmen ini, maka akan makin gelap warna yang ditimbulkan. Karena proses ini dilakukan secara instan, bahaya yang cenderung timbul jauh lebih besar. Tidak hanya kulit belang, tapi juga kanker kulit.

Dalam sebuah pernyataan akademi yang diterbitkan hari ini diungkapkan bahwa, "Kesadaran umum meminimalisir risiko optimal terhadap perlindungan matahari tidak konsisten, dan tingkat melanoma terus meningkat."

"Risiko kanker kulit meningkat ketika orang mengekspos diri di bawah sinar matahari, dan sengaja mengekspos diri dengan sumber radiasi Ultra Violet buatan. Namun orang terus terbakar di bawah sinar matahari, remaja, dan orang dewasa tetap sering ke salon untuk melakukan tanning,"

Penderita melanoma, kanker kulit paling mematikan telah mengalami peningkatan selama tiga dekade terakhir. Sebuah studi oleh American Cancer Society tahun lalu mengungkapkan, bahwa sejak 1992, pertumbuhan kasus melanoma telah mempercepat banyak perempuan muda berkulit putih berusia antara 15 dan 39 tahun menderita penyakit tersebut sebanyak tiga persen per tahun.

Ini adalah penyebab paling umum kedua kanker di antara wanita berusia 20-an, dan kanker ketiga yang paling umum di antara pria di usia 30-an.

Penulis utama Dr Sophie balk dari Children's Hospital di Montefiore New York mengatakan, tanning indoor populer di kalangan gadis-gadis remaja. Beberapa melakukan tanning sebagai ritual hingga usia mereka dewasa.

Sekira 8.700 orang meninggal akibat melanoma tahun lalu, dan sekira 68.130 didiagnosis baru mengidap melanoma. Bukti tanning dalam ruangan dengan peningkatan risiko.

Jika terdeteksi ketika tumor masih kecil dan tipis, prognosis pasien sangat baik. Tetapi sekali menyebar, tidak ada pilihan pengobatan dan melanoma makin lama makin membunuh para pelaku tanning.

Lebih dari 60 persen negara bagian AS saat ini mengatur akses anak di bawah umur melakukan tanning, beberapa pembatasan usia, dan lain-lain yang memerlukan izin orangtua.

Illinois dan New York merupakan dua negara di antara negara-negara lain yang mempertimbangkan pembatasan tanning indoor bagi siapa pun di bawah 18 tahun. Namun akademi mengeluh bahwa industri tanning telah berjuang keras untuk memungkinkan remaja mendapat akses melakukan tanning di salon.

Ia ingin dokter anak untuk meningkatkan pendidikan kesehatan preventif, dimulai dengan memerintahkan orangtua dari bahaya paparan UVR berlebih pada masa bayi awal, dan untuk mencari metode “mendidik” yang baik ketika saran tersebut dapat lebih menekankan. Seperti ketika sebuah keluarga akan pergi pada liburan di hari yang cerah.

Hal ini juga memungkinkan bagi pihak berwenang untuk mengambil tanggung jawab lebih menjaga orang untuk berada jauh-jauh dari salon kecantikan yang menganut metode tanning, dan menggunakan kekuasaan legislatif mereka.

Pernyataan itu menyebutkan, "Federal, negara bagian dan pemerintah daerah harus bekerja keras untuk meloloskan undang-undang yang melarang anak di bawah umur mendapat akses tanning di salon dan harus bekerja untuk memastikan bahwa undang-undang tersebut diberlakukan."
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih Atas Komentar Anda tentang Bacaan Ini
Jangan Lupa Kembali Berkunjung ke situs Kami