Tidak hanya bermanfaat untuk kecantikan, lidah buaya juga berkhasiat untuk antiradang yang dapat menyembuhkan luka bakar. Daging lidah buaya cukup ditempelkan pada luka. Dengan sendirinya, rasa sakit akan berkurang dan mempercepat penyembuhan.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika.
Lidah buaya juga berguna untuk bahan makanan dan minuman kesehatan. Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Tanaman ini kaya akan kandungan vitamin C, kalium, vitamin B6, asam folat, zinc, klorida, kalium, vitamin K dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Selain bisa dibuat makanan lezat, lidah buaya atau aloevera ternyata mempunyai segudang manfaat untuk tubuh kita. Tumbuhan yang satu ini sebenarnya sangat mudah dibudidayakan dan dikembangkan. Lidah buaya yang dalam bahasa latin disebut Aloe barbadensis Milleer adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka dan untuk perawatan kulit.
Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. “Kandungan tanaman lidah buaya kaya akan vitamin dan mineral. Misalnya, vitamin B kompleks, C, A. Di lidah buaya, kandungan vitamin C lumayan tinggi. Mineralnya juga banyak sekali termasuk di antaranya magnesium, selenium dan zinc. Dia memang kaya vitamin dan mineral,” jelas Dr Diani Adrina SpGK, dokter spesialis gizi klinik dari RS Pusat Pertamina.
Efek Antiradang
Manfaat lidah buaya untuk kesehatan di antaranya, memberikan efek yang baik pada penyembuhan luka karena mempunyai kandungan aloesin yang bersifat antiradang. Efek dingin dari jelly lidah buaya dapat menjadi pertolongan pertama saat Anda menderita luka bakar atau tersiram air panas. Dapat pula dimanfaatkan untuk kulit perih akibat sengatan matahari. Cukup tempelkan daging lidah buaya pada daerah yang terluka. Rasa dingin yang dihasilkan dari lidah buaya yang membantu proses penyembuhan.
“Efek antiradang tanaman lidah buaya dimana-mana. Tenggorokan, saluran pencernaan, saluran pernafasan, kulit dan lain-lain. Nah, yang ditonjolkan oleh aloevera salah satunya adalah, aloesin yang bersifat anti radang dan vitamin mineral yang bekerja saling berkaitan menangkap radikal bebas sehingga bila terjadi luka maka penyebuhannya akan terjadi dengan baik. Efek penyembuhan luka dengan zinc begitu tinggi,” terangnya.
Selain itu, tanaman lidah buaya juga mempunyai efek laksatif. Bagi yang mengonsumsinya, akan jarang mengalami masalah BAB. Bagi kulit, sudah banyak yang memanfaatkannya untuk mendapatkan kulit yang halus dan sehat.
“Umumnya, untuk kesehatan kulit lidah buaya sudah banyak yang dipakai. Baik yang dioles maupun yang diminum. Efeknya terhadap kulit, menghaluskan dan melembapkan karena vitamin dan mineralnya banyak. Lidah buaya juga mempunyai efek antioksidan. Kandungan glikoprotein dalam tanaman lidah buaya menyebabkan daur ulang sel di dalam tubuh menjadi lebih baik. Bersama glikoprotein, antioksidan baik yang berasal dari vitamin maupun mineral bekerja saling berkaitan dan inilah yang membuat kulit jadi mulus dan halus,” paparnya.
Sementara untuk minuman, banyak yang memanfaatkan lidah buaya dengan cara di jus atau dimakan setelah direbus. Sebaiknya, segera olah daging dari tanaman lidah buaya setelah dikupas. Karena bila dibiarkan di udara terbuka akan menyebabkan teroksidasi yang mengakibatkan berkurangnya khasiat dan dagingnya akan berwarna cokelat.
“Biasanya dijus, dicuci, dibersihkan getahnya langsung dijus. Pilih yang tuanya, yang dagingnya empuk kenyal-kenyal. Itulah kondisi prima untuk diolah. Bagaimana dengan yang sudah dijadikan minuman ringan? Kita mesti hati-hati, cermati apakah kedaluarsa atau belum dan pengawetnya bagaimana. Dan kalau mau rasanya manis bisa ditambahkan dengan pemanis,” katanya.
Bagi yang saluran pencernaannya sensitif, menurut Dr Diani sebaiknya tidak mengonsumsi lidah buaya yang dapat mengakibatkan efek buruk pada perut. “Aloevera, kalau kandungan aloesinnya 50-200 mg efeknya laksatif kuat yang bikin BAB lancar. Masalahnya, kita nggak tahu dalam satu batang itu berapa banyak aloesinnya, tergantung dari tua mudanya tanaman, kondisi tanah tempat tanaman tumbuh, pupuk dan sebagainya. Sebaiknya, apabila ingin konsumsi kurang dari 50 mg,” bebernya.